Rumah bambu adalah kumpulan cerpen Romo Mangun yang pertama dan terakhir kali diterbitkan. Sebagian besar cerpen-cerpen itu ditemukan di rumah penulis, di Kuwera Yogyakarta, dalam keadaan penuh koreksi dan sulit dibaca. Dari duapuluh cerpen yang ada dalam buku ini, hanya tiga yang pernah dipublikasikan. Hampir semua tema cerita dalam buku ini adalah peristiwa-peristiwa yang kelihatan sederhana,…
Dokter bilang, hidupmu paling lama dua tahun lagi kalau situasimu masih sama: morbidly obese. Kamu terhenyak, kemudian bertanya-tanya sendiri apakah hidupmu selama ini layak dipertahankan. Kamu terlalu letih. Kamu sudah nyaris putus asa ketika sesuatu meletik. Bagaimana jika itu mungkin dan kamu bisa menjalani hidup sebagaimana orang lain: jalan ke penatu, nongkrong di kafe seusai nonton film, …
“Jam tiga dini hari, sweter, dan jalanan yang gelap dan sepi .... Ada peta, petunjuk; dan Jakarta menjadi tempat yang belum pernah kami datangi sebelumnya.” Mawar, hyacinth biru, dan melati. Dibawa balon perak, tiga bunga ini diantar setiap hari ke balkon apartemen Emina. Tanpa pengirim, tanpa pesan; hanya kemungkinan adanya stalker mencurigakan yang tahu alamat tempat tinggalnya. Ket…
Through this novel, Pramoedya aims to overturn the conventional perspective on the narrative of the Republic's revolutionary history, which often positions the military and its generals as the heroic figures. The anonymous individuals, who lack access to the official history recorded by the palace, are marginalized and forgotten. Pramoedya endeavors to place these anonymous characters in their …
This drama tells the story of a place called Mangir. Unlike other regions in the Mataram kingdom, Mangir is a Perdikan, or tax-exempt area, during the reign of Panembahan Senopati. This situation irritates Panembahan Senopati, prompting him to devise a plan to conquer Mangir.
The short novel —written during the author's time in prison—compels us to remember that freedom cannot be taken for granted or expected to arrive easily. The struggle for freedom carries the legitimate authority of those who endure, encompassing as much truth as we are capable of expressing through our writing.
Kita semua adalah pengembara di dunia ini. Ada yang kaya, pun ada yang miskin. Ada yang terkenal, ternama, berkuasa, juga ada yang bukan siapa-siapa. Ada yang seolah bisa membeli apapun, melakukan apapun yang dia mau, hebat sekali. Ada yang bahkan bingung besok harus makan apa. Tapi sesungguhnya di manakah kebahagiaan itu hinggap? Di manakah hakikat kehidupan itu tersembunyi? Apakah sepert…
Apakah memaafkan itu mudah diberikan? Apakah melupakan itu ringan dilakukan? Sayangnya, itu sering kali lebih enteng diucapkan, tapi di hati terdalam tetap begitulah. Bagaimana caranya kita memeluk erat semua rasa marah, benci, sakit hati, ketika itu bahkan baru mulai dibicarakan saja sudah menyakitkan? Bagaimana berdamai dengan situasi tersebut? Inilah novel tentang ’rasa’. Berbagai rasa b…
The story of **Calon Arang** revolves around an evil old woman who practices black magic and feeds on human blood. Arrogant and ruthless, she eliminates her political adversaries and silences her critics. She revels in the suffering of others, committing acts of murder, theft, and violence. Possessing various magical abilities, she even forces her disciples to bathe in human blood. During her c…
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru, teman-temanku baik clan kompak. Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan. Namaku Raib. Da…
Midah initially came from a respectable and religious family. However, due to injustices at home, she chose to escape, finding herself lost in the harsh streets of Jakarta in the 1950s. She emerged as someone who refused to surrender to her circumstances, even though she was just a singer known as “the sweet one with golden teeth,” performing as part of a street group that traveled from one…
Rara Mendut, wanita rampasan yang menolak diperistri oleh Tumenggung Wiraguna demi cintanya kepada Pranacitra. Dibesarkan di kampung nelayan pantai utara jawa, ia tumbuh menjadi gadis yang trengganis dan tak pernah ragu menyuarakan isi pikirannya. Sosoknya dianggap membangkang tatanan di lingkungan istana, dimana perempuan diharuskan bersikap halus dan patuh. Tetapi ia tak gentar, baginya lebih…
Inilah kemegahan cinta yang tulen, yang pernah berakar; dan pernah berantakan, tapi kini kembali menggaung, karena nurani yang tidak pernah menyerah. Ia dipijak, dianiaya, diperkosa, dan dipaksa untuk mati, tapi tak pernah ia merasa kalah, tak pernah ia binasa... Novel ini berkisah tentang kehidupan seorang geisha asal Manado. Pasti, sebuah novel adalah wilayah tempat imajinasi dimanjakan mena…
Tartuffe adalah drama komedi lima babak karya Moliere yang legendaris. Drama ini bercerita tentang Tartuffe, seorang munafik yang berpura-pura menjadi seorang suci yang sangat taat dan selalu mengatasnamakan Tuhan atas segala yang ia lakukan. Salah seorang korban Tartuffe adalah Orgon, bangsawan kaya di Paris. Akibat tipu daya Tartuffe, ia mengusir anak laki-lakinya dan mewariskan seluruh harta…
Bu, aku berusaha tidak hancur dihantam hidup meski sesekali rasanya hampir redup. Aku terus melawan pada dunia ini meski banyak tangis yang kusimpan sendiri. Meski dalam malam yang sepi aku mengeluh padamu lagi. Maaf untuk hal-hal yang masih gagal. Untuk pertarungan-pertarungan yang belum aku menangkan. Untuk semua kekalahan yang kadang datang berulang. Aku hanya ingin terus hidup, Bu. Aku hany…
Buku ini merupakan novel kedua Andina Dwifatma, setelah Semusim dan Semusim Lagi (2013)- pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta. Novel ini membuka mata pembaca dengan kisah Amara dan pahit manis kehidupan perempuan dalam menemukan apa yang berharga.
Mi dan Ma dan Mo tidak pernah melihat kucing seperti Nona Gigi. Tentu saja mereka sudah pernah melihat kucing biasa. Tapi Nona Gigi adalah kucing Luar Biasa, kucing yang diluar kebiasaan. Nona Gigi adalah cara lain yang dinantikan oleh Bapak dan Ibu Mo untuk menjaga Mi, Ma, dan Mo ketika keduanya keluar rumah mencari uang. Sebab di kota suara, semua uang yang tersedia di dasar laut sudah diambi…
"...Kartini tidak punya massa, apalagi uang. Yang dipunyai Kartini adalah kepekaan dan keprihatinan dan ia tulislah segala-gala perasaannya yang tertekan itu. Dan hasilnya luar biasa, selain melambungkan nama Kartini, suaranya bisa terdengar sampai jauh, bahkan sampai ke negeri asal dan akar segala kehancuran manusia Pribumi..."
Novel Saksi Mata adalah kumpulan cerita bersambung yang dipublikasikan di harian Kompas dari 2 November 1997 hingga 2 April 1998. Ceritanya berfokus pada seorang anak laki-laki berusia dua belas tahun bernama Kuntara, seorang pelajar di Kota Surabaya pada masa penjajahan Jepang. Kehidupan Kuntara digambarkan secara rinci dan mengalir, memberikan gambaran yang mendalam tentang suasana pada masa …
Cerita ini adalah sebuah cerita anak muda yang disusun sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dibaca maupun untuk dipertunjukkan di atas panggung sebagai sandiwara satu babak. Ceritanya mengisahkan tiga anak muda dalam asrama yang berbeda-beda watak dan tabiatnya, sehingga timbul bentrokan-bentrokan yang seru, tapi yang membikin mereka lebih tegas saling mengerti dan saling kenali.
Keretakan dan Ketegangan, karangan Achdiat K. Mihardja, berisi 12 cerita pendek. Setiap cerita memiliki tema dan isi tersendiri. Pada umumnya cerita-cerita tersebut menggambarkan konflik jiwa dalam menghadapi masalah-masalah. Pengarang Achdiat K. Mihardja terkenal dengan romannya Atheis. Tidak berbeda dengan karangan termashur itu, Keretakan dan Ketegangan juga telah berhasil menarik perhati…
Roman Atheis highlights a significant development in Indonesian society since the early twentieth century: the shift from traditional to modern lifestyles. This transition has brought about conflicts and clashes between old and new ideologies, particularly in the realms of socio-cultural and political spheres.
By focusing on small units such as village traditions or household life, Raudal Tanjung Banua employs an effective narrative strategy to tackle larger realities. Small elements like knives or machetes serve as hidden focal points in his storytelling; their consistent portrayal allows them to symbolize male identity or the shadow of masculinity, provoking underlying conflicts. Without resorting …
This book contains a collection of unrelated stories that share the same setting: the struggle of Indonesia during the period of Japanese occupation up to the arrival of the Allies. Some of the titles written by Idrus include "Ave Maria," "Kejahatan Membalas Dendam," "Kota Harmoni," "Jawa Baru," "Pasar Malam Jaman Jepang," "Sanyo," "Fujinkai," "Oh..oh..oh..!", "Heiho," "Kisah Celana Pendek,"…
This bestselling book at Gramedia Bookstore for two consecutive years follows the story of five friends who have shared a deep bond for seven years. They are Arial, the most handsome; Riani, the only woman in the group; Zafran, who fancies himself a poet; Ian, the most robust; and Genta, the natural leader. Their shared passion is pursuing the impossible, from visiting the trendiest cafés in J…